Sabtu, 25 Desember 2010

cerita anak saleh


KISAH BERKAT DI SEBALIK MEMBACA BISMILLAH


”Bismillahirrahmannirrohim”: Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih lgi maha Penyayang”. Kalimat tersebut adalah bagian dari ayat pertama dari surat Al-Fatihah. Surat pembuka dalam kitab suci Al-Qur’an. Namun kalimat Bismillahirrahmanirrahim bukanlah sekedar sebagai ayat pertama dari surat Al-Fatihah semata, tetapi dibalik kandungan ayat tersebut tersimpan sejuta makna dan manfaat dalam kehidupan kita diantaranya dengan membaca Bismillah diawal pekerjaan, insya Allah kita akan selalu mendapat perlindungan Nya dari segala hal yang buruk. Dengan memperbanyak bacaan Basmalah kita akan mendapatkan ridha Allah akan semua keinginan kita, dan masih banyak lagi hikmah dan manfaat dari bacaan Basmalah.

Dalam kisah ini akan diceritakan bagaimana seseorang mendapat perlindungan Allah dari fitnah berkat kebiasaannya selalu mengucap Basmalah setiap kali melakukan pekerjaan. Dan dengan bacaan Basmalah itu pula dapat mengembalikan keimanan seseorang.

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama dan tidak mau pula untuk berbuat kebaikan.
Perempuan itu mempunyai kebiasan sentiasa selalu membaca Bismillah setiap kali hendak berkata-kata dan setiap kali dia hendak memulai suatu pekerjaan  sentiasa didahului pula dengan Bismillah.
Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya. Suaminya berkata sambil mengejak, " Selalu Bismillah, Bismillah. Sebentar-sebentar Bismillah." Isterinya tidak pernah berkata apa-apa bila suaminya mengejek, sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya.
Suatu hari suaminya berkata :"Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Suatu hari suaminya ingin membuat isterinya berhenti mengucapkan Bismillah. Dengan membuat sesuatu yang menjadikan istrinya bersalah, dia memberikan uang yang banyak kepada istrinya dengan berkata: "Simpan uang ini !." Istrinya mengambil uang itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat pula tempat menyimpan uang isterinya. Kemudian dengan mengendap-endap suaminya itu mengambil uang tersebut dan membuangnya  tas yang berisi uang ke dalam tempat pembuangan air di belakang rumahnya. Dan istrinya tidak mengetahui hal itu.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil istrinya dan berkata, "Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau untuk  disimpan itu ." Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya, dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu, dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan tas yang berisi uang dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengakui segala perbuatannya kepada istrinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulai sesuatu pekerjaan.

Dari cerita diatas dapat diambil satu pelajaran yang sangat berharga adalah:
  1. Dengan membaca kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” pada setiap awala perkataan dan pekerjaan kita   insya Allah kita selalu dapat perlindungan Allah S.W.T.
  2. Kita jangan menjadi orang yang takabur dan sombong dengan merendahkan Allah.
  3. Kita harus mempunyai keyakinan bahwa bila kita dekat dengan Allah SWT. Pasti Allah juga dekat dengan kita.

Dengan cerita tersebut, kita hendaknya juga selalu membiasakan untuk mengucapkan kalimat-kalimat tayibah di setiap saat diantaranya: Alhamdulillah; Subhanallah; Allahuakbar. Mudah-mudahan dengan kebiasaan kita membaca kalimat tayibah Allah selalu membimbing kita pada jalan hidup yang lurus. Amiin.

cerita anak saleh


KISAH LIMA PERKARA ANEH

Kisah ini menceritakan tentang seorang nabi yang menerima wahyu. Nah perlu diketahui bahwa seorang nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sebab nabi itu belum tentu Rasul. Berbeda dengan Rasul apabila menerima wahyu wajib menyampaikannya kepada umatnya, seorang Rasul beliau juga pasti seorang nabi pula. Jumlah nabi banyak tetapi jumlah Rasul hanya dua puluh lima saja. Kisah nabi ini dikisahkan oleh seorang ahli fiqih yang telah mendalami ajaran agama Islam pada zaman sahabat Rasul. Adapun kisah yang dapat kita ambil hikmahnya dalam kehidupan kita adalah sebagai berikut:

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada yang menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Diceritakan ada salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menuju ke barat. Dalam perjalanan itu ada yang engkau harus perbuat yaitu: ”apa yang engkau lihat (hadapi) maka pertama: makanlah;  kedua: engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar sepotong roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan petunjuk mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya.Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung elang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku." Nabi itu teringatkan pesanan petunjuk dalam mimpinya yang keempat, ia itu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya dan diberikan kepada elang itu. Setelah mendapat daging itu, elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan dengan  bau yang menyengat hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya.

Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah  melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa:
Pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat menerima serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri membutuhkan.
Kelima bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.
Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa selalu berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengatakan dan menggunjing kejelekan orang, memang menjadi tabiat dan sifat seseorang itu suka membicakarakan hal orang lain.

Haruslah kita ingat bahwa membicarakan atau menggunjing hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang menggunjing tentang dirimu."
Dengan ini haruslah kita sadar bahawa walaupun apa yang kita gunjungkan itu memang benar, tetapi menggunjing itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh karena itu, hendaklah kita jangan mengatakan atau menggunjing  hal orang walaupun ia benar.

Dari cerita tersebut pelajaran yang dapat kita ambil adalah :
  1. Kelima nasehat dalam cerita diatas hendaknya selalu kita ingat dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari
  2. Kelima nasehat tersebut adalah:
    1. Hendaknya menjadi orang yang sabar, karena orang yang sabar akan mendapatkan hasil yang manis.
    2. Kita tidak perlu menunjukkan kebaikan kita, sebab setiap kebaikan tanpa diberitahukan semua orang pasti akan mengetahui nantinya.
    3. Jangan pernah berkhianat apabila kita menerima amanah.
    4. Biasakan untuk senang bersedekah kepada orang yang lebih membutuhkan, meskipun sebenarnya kita juga butuh pula.
    5. Alloh tidak mengijinkan kita menggunjing atau membicarakan orang lain, baik itu hal benar atau tidak, yang jelek apalagi yang buruk. Kebiasaan membicarakan kejelekan orang lain akan menghapuskan pahala kebaikan kita sendiri.

Nah masih banyak lagi hikmah yang dapat kita ambil dari cerita diatas. Mudah-mudahan kita selalu dilindungi Allah SWT. dari hal-hal dapat merugikan diri sendiri amiin.


Akhaluk Karimah Rasululloh


RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA

Cerita ini adalah tentang kemulian Rasulullah Muhammad S.A.W. semasa hidupnya. Rasulullah ada uswatun khasanah, suri tauladan untuk umat di dunia. Sifatnya yang penyabar, pengasih, penyayang, santun, dan semua akhlaqul karimah ada pada diri beliau. Maka sudah sepatutnya bila kita semua selalu mencontoh dan mengamalkannya sifat dan akhlaqul karimah beliau dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena dengan demikian insya Allah kita akan mendapatkan syafaatnya di yaumul qiyam nantinya amiin.

Pada kisah ini ada salah satu kebiasaan dan sifat penyabar  Rasulullah S.A.W. yang patut kita contoh dalam kehidupan kita. Adapun kisahnya adalah sebagai berikut: 

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah ada seorang pengemis Yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad, dan pengemis yang buta  itupun tidak pernah tahu bahwa orang yang setiap hari datang memberikan makanan itu adalah Muhammad yang setiap hari dihujatnya. Dan Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
            Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah Rasulullah S.A.W. yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Dan Abubakar r.a mendatangi pengemis itu kemudian memberikan makanan itu kepada nya.
Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak,"siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". Pengemis itupun berteriak: "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak pernah tangan ini memegang makanan dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan pada ku dan menyuapnya dengan tangannya  sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
            Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Dari kisah diatas pelajaran yang dapat kita ambil adalah:
  1. Kita harus dapat menahan marah dan selalu bersabar bila ada orang yang selalu menghina dan menjelek-jelek kan kita. Rasulullah S.A.W. bersabda: ”bahwa orang yang paling kuat adalah orang dapat menahan marah”
  2. Membiasakan memberikan maaf kepada orang yang menyalahi kita sebelum orang tersebut meminta maaf.
  3. Jangan pernah dendam dan sakit hati kepada orang lain meskipun kita sering disakitinya.
  4. Hinaan, hujatan, celaan, hal yang menyakitkan dari orang lain adalah merupakan ujian kesabaran bagi kita

Mudah-mudahan kisah berhikmah tersebut dapat membimbing dan menuntun hati kita dalam mengharap ridha Alloh SWT. Amiin.